Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Tenaga kerja pertanian adalah salah satu faktor produksi yang utama dalam suatu proses produksi. Kegiatan proses produksi yang bersiat musiman, selalu dicicirkan oleh fluktuasi ketersediaan tenaga pengolah tanah padi sawah., dimana pada saat kegiatan tertentu dapat terjadi peak labor. Untuk itu perlu memproyeksikan ketersediaan tenaga pada sector tanaman pangan padi sawah pada masa yang akan datang. Dalam memproyeksikan diperlukan suatu pendekatan sistem,yaitu dengn cara membangun model sistem ketersediaan tenaga pengolah tanah pada sawah.
1.2. Tujuan
Makalah ini disusun agar dapat memberikan informasi kepada mahasiswa tentang kapasitas kerja dari tenaga manusia, traktor, dan hewan dalam mengolah tanah persawahan beserta perbandingannya.
1.3. permasalahan
Permasalahan yang terdapat dalam makalah ini mengenai peralatan yang digunakan dalam mengelola lahan yang berbeda, seperti meggunakan tenaga mesin, tenaga hewan, maupun tenaga manusia,apakah hal ini dapat mempengaruhi hasil dari pertanian itu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perbandingan Kemampuan Kerja antara Manusia, Traktor, dan Hewan dalam Mengolah Tanah
Tujuan utama pengolahan tanah adalah menyediakan media tumbuh yang baik untuk kelangsungan hidup tanaman. Disamping itu juga pengolahan tanah dapat membantu memperbaiki drainase agar air mudah dialirkan, mengeluarkan racun dzalam tanah dengan cara membalik tanah sehingga terjadi penguapan dan membunuh atau memotong siklus hidup gulma. Agar pengolahan tanah dapat memenuhi hal tersebut, perlu diperhatikan beberapa hal sebelum kita mengolah tanah. Kegiatan pengolahan tanah di bagi dalam dua tahap, yaitu: (1) pengolahan tanah pertama (pembajakan), dan (2) pengolahan tanah kedua (penggaruan).
Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm. Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan.
Pengolahan tanah dalam rangka mempersiapkan lahan tanam membutuhkan peralatan untuk memudahkan dalam pengolahan lahan ada 3 macam sumber tenaga, yaitu :
- Tenaga manusia
- Tenaga hewan
- Tenaga mesin/traktor
2.1.1. Traktor sebagai sumber tenaga pengolah tanah
Bersamaan dengan bertambahnya kebutuhan daya untuk pekerjaan-pekerjaan stasioner seperti pengolahan hasil pertanian. Penggergajian dsb telah berhasil diciptakan sumber daya motor bakar. Pada mulanya diciptakan motor bakar eksternal (motor uap) kemudian motor bakar internal (motor bensin dan diesel). Pada prinsipnya motor bakar ini menngunakan bahan bakar seperti kayu, batu bara, bensin dan solar, dimana setelah pembakaran terjadi panas kemudian tekanan yang diakhirnya diubah menjadi gerakan-gerakan mekanis yang menghasilkan daya.
Salah satu keuntungan dari pengolahan dengan menggunakan traktor adalah dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga dapat memperpendek waktu yang diperlukan dalam menolah tanah secara keseluruhan.
Kapasitas traktor ditentukan oleh tenaga efektif dari motor, kontruksi traktor dan keadaan kerja.
Tenaga motor bakar digunakan untuk :
- Gerakan stasioner (belt pully)
- Menggerakkan traktor sendiri.
- Menarik peralatan.
- Menggerakkan alat-alat melalui pto (stasioner dan alat gerak). (Moens, 1978).
Adapun alat yang digunakan untuk tiap tipe traktor adalah sama, yaitu pada pengolahan tanah primer menggunakan bajak singgkal(bajak tunggal), dan untuk untuk pengolahan tanah sekunder menggunakan gelebek(bajak rotary).
- Mini Traktor
Kapasitas kerja untuk rotary : 1,5-2,0 Ha/hari
- Hand Traktor
Kapasitas kerja untuk rotary : 0,6-0,8 Ha/hari
Kapasitas kerja untuk gelebek/garu : 0,6-0,8 Ha/hari
2.1.2. Ternak sebagai sumber tenaga pengolah tanah
Penggunaan tenaga ternak masih memegang peranan penting terutama untuk pekerjaan –pekerjaan menarik Tenaga hewan terutama digunaan sebagai penghela alat-alat pengolah tanah. Hewan yang biasa digunakan ialah kerbau dan sapi. Alat yang biasa dihela hewan ialah bajak dan garu. Daya ternak kurang sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan stasioner, karena itu pekerjaannya untuk jenis kerja ini sangat terbatas. Daya ternak masih memegang peranan penting karena luasan tanah yang sempit, topografi, jenis tanaman, bahan bakar mahal, harga mesin mahal. (Frans J. Daywin. Dkk, 1991).
Menurut KING dalam Frans J.Daywin (1991) seekor kuda yang bekerja terus menerus dengan kecepatan 3,75 km/jam, hanya mampu menarik beban 1/10 berat badannya. Atas dasar ini kuda seberat 500 kg, dapat menghasilkan daya sebesar 0,50-0,62 kw, berat 800 kg dayanya 0,80-0,99 kw.
Beberapa kerugian dan keuntungan daya ternak adalah sbb :
- Keuntungan : murah, cocok untuk daya tarik, besarnya unit mudah di atur, tarikan baik pada daerah pasir dan basah.
- Kerugian : makan terus, sering istirahat, pekerjaan terlambat. (Frans J. Daywin. Dkk, 1991).
Gambar 2. Kerbau
Kerbau sebagai salah satu hewan ternak yang multimanfaat, terutama bagi dunia pertanian, khususya petani di Indonesia. Pemanfaatan hewan kerbau, selain daging dan susunya, di banyak desa pertanian yang memiliki hamparan sawah, kerbau menjadi teman setia petani dalam mengolah lahan. Kemampuan kerbau dalam menarik bajak sawah, tidak diragukan lagi. Jika mengandalkan tenaga manusia, seharinya petani hanya mampu mengerjakan satu atau dua petak, sekitar seperempat hektar. Sementara jika dibantu oleh kerbau, dapat dibajak satu sampai dua hektar persegi sawah.
Daya kerja ternak adalah 0,4 – 0,8 HP (rata-rata 0,5 HP). Kemampuan ternak dalam mengolah tanah kering lebih lama membutuhkan waktu dari pada mengolah tanah basah, seperti contohnya hewan kerbau dalam mengolah tanah. kerbau jantan dalam mengolah tanah 1 ha sawah basah membutuhkan waktu 35,5 jam dan untuk 1 ha tanah kering membutuhkan waktu 40,9 jam, sedangkan untuk kerbau betina bisa membajak 36,1 jam untuk 1 ha tanah sawah basah dan 49,55 jam untuk 1 ha tanah kering. Sepasang kerbau kerja yang baik, mampu membajak 0,25 ha dalam waktu 6,5 jam atau 3,2 km/jam dalam perjalanan, secara umum ternak mampu bekerja 5-6 jam/hari.
Ciri-ciri ternak yang baik digunakan untuk bekerja :
- Konformasi tubuh :
Persendian kokoh
kaki kuat dan relatif pendek
Dada bidang dan dalam
- Sifat : – Tenang, Patuh,Tidak galak
- Umur : – Sudah dilatih / siap latih : • sapi kerbau 2 – 3 tahun
- Kelamin : – Jantan : Kuat dan lincah
Tipe Ternak | Berat (kg) | Tenaga Tarik (N) | Kecepatan (m/s) | Tenaga (kW) |
Keledai | 100 | 100 | 1.2 | 0.12 |
Sapi/Kerbau | 400 | 400 | 1.0 | 0.40 |
Kuda | 500 | 500 | 1.5 | 0.75 |
Luas lahan (L) = 10000 m2
Kedalaman olah (D) = 0.2 m
Energi pengolahan per m3 (E) = 0.009 Wh/dm3 = 9 Wh/m3
- Input energi per ha = L x D x E = 10000 x 0.2 x 9 = 18 kWh
- Kebutuhan waktu perhari =
Manusia mampu melaksanakan tugas-tugas mekanis (mencangkul, memompa, mengangkat) dengan menggunakan kekuatan tubuhnya terutama tulang,otot dan pergelangan. Karena itu dapat melaksanakan tugas penting sekalipun siapa orangnya, otot dan pergelangan mana yang digunakan.
Tenaga manusia terdiri dari nilai energy makanan dari kapasitas ventilasi jantung dan paru-parunya. Dalam waktu yang singkat proses konversi makanan yang unaerob memungkinkan manusia memberikan tenaga yang besar. Karena itu kapasitas untuk memberikan energy tergantung pada :
- Sifat-sifat tubuh manusia untuk mentransfer energy.
- Type dari tugas (otot yang digunakan).
- Lama pekerjaan .
- Keadaan lingkungan (kelembaban udara, temperature udara,dsb)
Menurut beberapa petani yang kami tanyai, bahwa dalam waktu 5 jam, rata-rata mereka bisa membajak sawah dengan menggunakan cangkul seluas ± ½ petak.
Manusia mengubah makanan yang dimakan menjadi energi mekanis. Seorang yang mempunyai berat 70 kg dapat memikul berat beban sebesar 150 kg dengan daya tarik mendatar 50-60 kg. Secara umum menurut perhitungan, daya manusia sebesar 0.08 – 0.1 HP atau 0.06 – 0.07 kW.
2.1.4. Pembuatan model ketersediaan tenaga pengolah tanah
Pembuatan model matematik bertujuan untuk mengubah sistem nyata kedalam bentuk operasi matematika. Persamaan tingkat ketersediaan tenaga pengolah tanah dapat ditulis sebagai berikut:
Dimana :
J= 1,…..,m ; m=3, yaitu jenis sumber tenaga yang digunakan pada sector tanaman pangan padi sawah :
1= tenaga manusia
2= tenaga ternak
3= tenaga mesin (traktor roda dua)
EJ= tingkat ketersediaan tenaga (kw/Ha)
Uj= jumlah jenis sumber tenaga ke-j (satu satuan jumlah)
Dj= faktor konversi dari satuan jumlah (SSJ) ke kilowatt (Kw), dimana :
D= (ternak) =0,50 kW (moens, 1978)
LH= jumlah lahan tanaman pangan (Ha)
Dalam penelitian dihitung indeks untuk setiap sumber tenaga pengolah tanah. Indeks pada penelitian ini dimaksud sebagai rasio antara data pada tahun yanga akan dicari angka indeksnya dengan data pada tahun dasar. Angka dasar indeks digunakan untuk mengetahui laju perkembangan suatu parameter. Angka indeks suatu parameter dihitung dengan :
Indeks = Datatahunke – r x 100%
Datatahundasar
Dimana:
r= 1,2,3,….yaitu sesuai dengan jumlah tahun yang akan dicari indeksnya.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam pemodelan ini adalah sbb :
- Parameter/nilai konstanta yang dipakai dalam model dapat dilihat pada table 2.
- Model yang dibangun hanya bisa dipakai pada kondisi lingkungan yang normal, artinya selama selang waktu pemakaian odel tidak terjadi hal-hal yang diluar kemampuan manusia seperti bencana alam.
- Parameter populasi penduduk yang dipakai dalam penelitian ini tidak menghitung motalitas dan migrasi penduduk.
- Parameter tenaga kerja manusia yang di pakai dalam penelitian ini adalah tenaga kerja produktif.
- Parameter tenaga ternak kerja yang dipakai dalam peneltian ini adalah ternak sapid an kerbau yang sudah dewasa.
- Tanaman panagan yang dipilih dalam penelitian ini adalah padi.
Parameter | Nilai | satuan |
Daya manusia | 0.04 | Kw/org |
Daya ternak | 0.50 | Kw/ekor |
Daya traktor roda dua | 0.76/hp | kw |
Table 1. Kapasitas Kerja Pengolahan Tanah
Tenaga/tenaga penarik | HP | Jenis Alat | Kapasitas Kerja | Keadaan tanah dan pembajakan |
1.Manusia (pria) | 0,054 | Cangkul | (HA/musim) 0,5 | -sawah,2x cangkul |
2.Sepasang ternak (kerbau /sapi) | 1,072 | Bajak Singkal | 2-3 1,5-2,5 | -sawah,2x bajak -tanah kering,2x |
3.Traktor tangan 2 roda | 5-9 | Bajak singkal Bajak rotary Bajak singkal Bajak rotary | (ha/jam HP) 0,0055 0,0070 0,0040 0,0060 | -sawah,2x bajak -sawah,2x bajak -tanah kering,2x -tanah kering,2x |
4.Traktor mini 4 roda | 12-25 | Bajak rotary | 0,0090 0,0086 | -sawah,1x bajak -tanah kering,1x |
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Tujuan utama pengolahan tanah adalah menyediakan media tumbuh yang baik untuk kelangsungan hidup tanaman. Disamping itu juga pengolahan tanah dapat membantu memperbaiki drainase agar air mudah dialirkan, mengeluarkan racun dalam tanah dengan cara membalik tanah sehingga terjadi penguapan dan membunuh atau memotong siklus hidup gulma.
- Pengolahan lahan ada 3 macam sumber tenaga, yaitu :
- Tenaga manusia
- Tenaga hewan
- Tenaga mesin/trator
Selalu mengadakan penyuluhan tentang pertanian ke desa atau kampung yang terpencil dan pengenalan tentang alat pertanian agar hasil yang di dapat para petani dapat mencukupi dan memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar