Penyakit Tanaman Kedelai (Glicine max) |
Penyakit Yang Terdapat pada Tanaman Kedelai (Glicine max)
Penyakit ini menyerang pangkal batang. Penyerangan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu. Penularan melalui tanah dan irigasi.
Gejala: : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat.
Pengendalian : (1) biji yang ditanam sebaiknya dari varietas yang tahan layu dan kebersihan sekitar tanaman dijaga, pergiliran tanaman dilakukan dengan tanaman yang bukan merupakan tanaman inang penyakit tersebut. Pemberantasan: belum ada.
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek.
Gejala: daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi.
Pengendalian: (1) varietas yang ditanam sebaiknya yang tahan terhadap penyakit layu; (2) menyemprotkan Dithane M 45, dengan dosis 2 gram/liter air.
Penyakit ini menyerang polong menjelang berisi. Penularan melalui singgungan tanam karena jarak tanam terlalu dekat.
Gejala : bunga, buah dan daun mengecil.
Pengendalian: menyemprotkan Tetracycline atau Tokuthion 500 EC.
Penyakit ini menyerang daun dan polong yang telah tua. Penularan dengan perantaraan biji-biji yang telah kena penyakit, lebih parah jika cuaca cukup lembab.
Gejala : daun dan polong berbintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.
Pengendalian: (1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat; (2) penyemprotan Antracol 70 WP, Dithane M 45, Copper Sandoz.
Penyakit ini menyerang daun. Penularan dengan perantaraan angin yang
menerbangkan dan menyebarkan spora.
Gejala : daun tampak bercak dan bintik coklat.
Pengendalian: (1) menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit; (2) menyemprotkan Dithane M 45.
Penyakit ini menyerang daun.
Gejala: permukaan daun bercak-bercak menembus ke bawah
Pengendalian: menyemprotkan Dithane M 45.
Penyakit ini menyerang batang. Penularan melalui tanah dan irigasi.
Gejala : batang menguning kecokllat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati.
Pengendalian: (1) memperbaiki drainase lahan; (2) menyemprotkan Dithane M 45.
h. Virus mosaik
Penyakit ini menyerang bagian daun dan tunas. Penularan vector penyebar virus ini adalah Aphis glycine (sejenis kutu daun).
Gejala : perkembangan dan pertumbuhan lambat, tanaman menjadi kerdil.
Pengendalian: (1) penanaman varietas yang tahan terhadap virus; (2) menyemprotkan Tokuthion 500 EC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar