Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros) |
Adapun ciri-ciri atau gejala pohon sawit yang terserang hama ini adalah :
Daun muda yang belum membuka (biasa disebut pupus/janur) dan pada pangkal daun berlubang-lubang karena dimakan oleh kumbang ini.
Cara pengendalian biologis sebenarnya adalah cara yang paling baik untuk mengatasai kumbang ini, karena tidak menyebabkan pencemaran, dan tidak perlu dilakukan berulang kali. Misalnya dengan menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes. Betapapun, penggunaan virus Baculovirus oryctes sebagai predator kumbang tanduk haruslah dilakukan oleh orang yang sudah terlatih dengan baik.
Selain itu, bisa juga dengan melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.
Adapun pengendalian hama kumbang dengan terapan pestisida, dalam hal ini insektisida, bisa dengan menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran. Karbofuran 1 persen ini dicampur dengan sekam padi atau serbuk gergajian kemudian ditaburkan ke dalam 6-8 ketiak pelepah daun yang paling atas. Interval penaburan dilakukan setiap dua bulan hingga gejala serangan tidak terlihat lagi
Adapun merk dagang insektisida pengendali kumbang badak lain yang dijual dipasaran diantaranya Marshall 5G, insektisida berbahan aktif Karbosulfan 5 % W/W berbentuk butiran berwarna biru tua. Sangat Efektif mengendalikan kumbang Badak (Oryctes Rhinoceros) pada tanaman Kelapa Sawit.
Bisa juga memakai Marshall 200EC, insektisida berbahan aktif Karbosulfan 200 gr/lt T berbentuk pekatan kuning muda jernih yang dapat diemulsikan dalam air. Sangat Efektif mengendalikan kumbang Apogonia dan ulat kantong (Metisa plana) pada tanaman Kelapa Sawit.
Sumber : ekonomi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar