Jumat, 10 Mei 2013

PENDINGINAN DAN PELUMASAN

Fungsi pendinginan

  1. Macam-macam Sistem Pendinginan
  2. Fungsi Pelumasan
  3. Macam-macam Sistem Pelumasan
Fungsi pendinginan; Cara kerja pendinginan mesin; Macam-macam sistem pendinginan; Dasar kerja pendinginan udara; Kelebihan dan kekurangan pendinginan udara; Penggunaan pendinginan udara; Dasar kerja pendinginan air; Macam-macam pendinginan air: sistem bak terbuka, aliran alami, aliran paksa; Bagian-bagian utama sistem pendinginan air; Kelebihan dan kekurangan pendinginan air; Penggunaan pendinginan air; Fungsi pelumasan; Macam-macam sistem pelumasan; Sistem percik; Sistem tekan sebagian; Sistem tekan penuh; Pompa pelumas; Sifat-sifat minyak pelumas yang perlu diketahui.

1. Fungsi Pendinginan

  • Perlunya pendinginan mesin
  • Cara kerja

2. Macam-Macam Sistem Pendinginan

  • Pendinginan udara
    • Teori kerjanya
    • Kelebihan dan kekurangannya
    • Bagian-bagian
    • Penerapan
  • Pendinginan air
    • Teori kerjanya
    • Kelebihan dan kekurangannya
    • Macam-macam sistem
      • Sistem bak terbuka
      • Arus alam
      • Arus paksa
    • Bagian-bagian
    • Penerapan

4. Sistem Pelumasan

  • Fungsi sistem pelumasan
  • Macam-macam sistem pelumasan
    • Sistem percik
      • Skema
      • Bagian utama
      • Cara kerja
    • Sistem tekan sebagian
      • Skema
      • Bagian utama
      • Cara kerja
    • Tekanan penuh
      • Skema
      • Bagian utama
      • Cara kerja
  • Pompa pelumas
  • Saringan
  • Sifat pelumas
  • Perhatian untuk operator 
  •  
  •  
    a). Sistem Pelumasan Campur (Mix)

    Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sifat-sifat sistem pelumasan campur :
    • Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan bakar dengan gaya gravitasi).
    • Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
    • Pemakaian oli boros, timbul  polusi udara tinggi
    • Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
    • Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin dengan campuran 2% – 4% oli samping.
    Gambar 6. Sistem pelumasan campur

    Keterangan :
    1. Campuran bensin dan oli samping
    2. Kran bensin
    3. Karburator
    4. Ruang engkol

    Cara kerja :
    Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin, oli samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol dan selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

    Contoh kendaraan/mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis ini adalah motor stasioner, vespa.

    b). Sistem Pelumasan Autolube

    Gambar 7. Sistem pelumasan autolube
    Sistem pelumasan autolube, oli samping/campur masuk kedalam ruang engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve).

    Cara kerja:
    Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator, seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar yang menyebabkan oli samping/campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.

    c). Sistem Pelumasan Percik

    Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan, misal: poros engkol berputar sambil memercikan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

    Sistem pelumasan ini biasanya digunakan pada mesin dengan katup samping (side valve) dan kapasitas kecil.

    Gambar 8. Sistem pelumasan percik
    Cara kerja :
    Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas memercik ke atas melumasi dinding silinder.

    d). Sistem Pelumasan Tekan.

    Minyak pelumas di dalam karter dihisap dan ditekan ke dalam bagian-bagian yang dilumasi dengan menggunakan pompa oli. Sistem pelumasan ini sangat cocok untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan pelumasan merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin akan kembali ke karter kembali.

    Gambar 9. Sistem pelumasan tekan
    Cara kerja :
    Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter.
  •  
  • bahan bacaan:  rider-system

Tidak ada komentar:

Posting Komentar