BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1. Definisi Granul
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel yang lebih kecil umumnya berbentuk tidak merata dan seperti partikel tunggal yang lebih besar. Granulasi adalah proses pembesaran ukuran partikel individual atau campuran serbuk untuk menghasilkan campuran obat dan eksipien dalam bentuk granul yang lebih besar dan lebih kuat daripada ukuran awal, sedangkan partikel awal masih dapat diidentifikasi.
2. Tujuan Granulasi
Tujuan suatu sediaan yang diolah menjadi granul antara lain :
a) Untuk meningkatkan bobot jenis bulk secara keseluruhan.
b) Untuk mendapatkan campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free flowing).
c) Mengurangi debu dari serbuk halus yang digunakan.
d) Mencegah terjadinya segresi /pemisahan akibat perbedaan bobot jenis, kemampuan dikempa.
e) Untuk meningkatkan dan mengontrol kecepatan disolusi (wettability).
3. Mamfaat granul
Keuntungan granulasi basah :
· Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras dan tidak rapuh.
· Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi dibuat dengan metode granulasi basah, karena jika digunakan metode cetak langsung memerlukan banyak eksipien (bahan tambahan) sehingga berat tablet terlalu besar.
· Zat aktif yang larut dalam dosis kecil, maka distribusi dan keseragaman zat aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat.
Kerugian dari metode ini adalah perlu waktu dan biaya yang cukup besar termasuk para pekerja, perolahan, energi dan ruangan. Pada saat granulasi terjadi perubahan patikel bahan baku menjadi granul dengan ukuran lebih besar dan lebih seragam sehingga fluiditas (sistem alir) dan kompresibilitas (ukuran perubahan volume) serbuk lebih baik.
Mamfaat granul kering
Tablet hasil dari metode granulasi kering ini lebih rapuh dibandingkan tablet yang didapatkan dari proses granulasi basah, tetapi cara ini memiliki beberapa keuntungan antara lain :
· Peralatan dan ruang yang digunakanlenih sedikit serta waktu prosesing lebih singkat dibandingkan cara granulasi basah.
· Bahan aktif yang sensitif terhadap panas dapat dilakukan dengan cara ini karena tidak ada proses pengeringan.
· Waktu hancur tablet umunya lebih cepat karena daya hancur dari amilum tidak dikurangi oleh bahan pengikat yang ada pada granulasi basah.
· Proses ini dapat digunakan untuk menghasilkan tablet buih, dimana senyawa asam dan basa dapat bereaksi dengan sempurna bila dimasukkan kedalam air.
4. Parameter Sifat Fisik Granul
Granul adalah gumpalan dari partikel-partikel yang kecil. Umumnya granul dibuat dengan cara melembabkan serbuk atau campuran serbuk yang digiling dan melewatkan adonan yang sudah lembab pada celah ayakan dengan ukuran lubang ayakan yang sesuai dengan granul yang diinginkan. Pemeriksaan-pemeriksaan kualitas granul sangat bermanfaat, karena sifatsifat granul tidak hanya mempengaruhi peristiwa pentabletan saja, tetapi juga kualitas tabletnya sendiri. Parameter kualitas granul meliputi :
1. Distribusi ukuran partikel
Diameter rata-rata dari suatu populasi dapat diketahui dengan beberapa cara di antaranya dengan metode pengayakan, metode mikroskopi, pengendapan, absorpsi, dan lain-lain. Distribusi ukuran granul dipengaruhi oleh metode granulasi, banyaknya larutan pengikat, waktu pemrosesan. Metode sederhananya untuk menghitung ukuran rata-rata partikel dengan menggunakan ayakan standar yang telah diketahui ukurannya yaitu mesh yang menandakan banyaknya lubang perinchi.
2. Waktu alir
Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granul. Mudah tidaknya aliran granul dapat dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan permukaan dan kelembapannya. Kecepatan alir granul sangat penting karena berpengaruh pada keseragaman pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot tablet.
3. Sudut diam
Sudut diam yaitu sudut yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan kelembapan granul. Uji sudut diam menggambarkan sifat alir serbuk pada waktu mengalami proses penabletan. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh gaya tarik dan gaya gesek antar partikel, jika gaya tarik dan gaya gesek kecil maka akan lebih cepat dan lebih mudah mengalir. Semakin datar kerucut yang dihasilkan, maka sudut kemiringan semakin kecil dan semakin baik sifat aliran serbuk. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30obiasanya menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40o biasanya daya mengalirnya kurang baik.
5. Pengaruh Granulasi
Beberapa pengaruh dari proses granulasi antara lain :
o Keseragaman bobot dalam pembuatan tablet yang disebabkan oleh aliran granul yang kurang baik.
o Memberikan kelarutan pada massa table apabila menggranulasi dengan air pada zat aktif yang larut air.
o Kelengketan pada cetakan tablet saat dilakukan pencetakan, sehingga pada granulasi yang kasar harus banyak dikurangi.
o Granul yang terlalu halus dan kering akan menyebabkan tablet yang mudah hancur dan terbelah.
6. Efektivitas
Efektivitas dan hasil dari suatu granulasi tergantung pada :
Jumlah bahan pelicin dan pengikat yang digunakan.
Tipe bahan pelican dan pengikat yang digunakan.
Besarnya ukuran obat dan eksipien.
Efektivitas dan lamanya proses pengadukan.
Kecepatan pengeringannya.
7. Formulasi
Formula 1 :
Fase Dalam (97%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
Laktosa q.s
Fase Luar (3%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Formula 2 :
Granul seberat 300 g :
- Gelatin 15 %
- Avicel 85 %
- Aquades qs
Formula 3 :
Serbuk mengkudu 20 %
Asam sitrat 24 %
Natrium bikarbonat 30 %
Sukrosa 22 %
Aspartam 1,5 %
PVP (Polivinil Pirolidin) 2 %
Aerosil 0,5 %
Essen gula asam qs
8. Mamfaat tableting
keuntungan metode kempalangsung yaitu :
a) Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
b) Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, makawaktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenagadan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
c) Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
d) Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul,tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus,sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kerugian metode kempa langsung :
a) Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisidapatmenimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
b) Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karenaitu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal.
Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawaamin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempalangsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu. Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
BAB II
MEKANISME
Metode Granulasi
Metode-metode granulasi terdiri dari :
1. Granulasi Basah
Metode ini paling banyak digunakan dalam produksi tablet, walaupun melalui proses yang panjang. Granul dibentuk dengan jalan mengikat serbuk dengan suatu pengikat yang tergantung kelarutan dan komponen campuran. Untuk menentukan titik akhir adalah dengan menekan massa pada telapak tangan, bila remuk dengan tekanan sedang maka diteruskan pengayakan basah untuk mengubah massa lembab menjadi kasar. Dalam hal ini digunakan pengayak yang berlubang besar agar granul lebih berkonsolidasi, meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel, dan meningkatkan luas permukaan sehingga memudahkan pengeringan. Proses pengeringan dimaksudkan untuk menghilangkan pelarut dan megurangi kelembaban sampai pada tingkat yang optimum. Yang memegang peranan penting adalah ikatan antara partikel. Setelah pengeringan granul diayak kembali.
2. Granulasi Kering
Granulasi kering, juga dinyatakan sebagai briketasi atau kompaktasi, yang sering digunakan dalam industri. Cara ini membutuhkan lebih sedikit waktu dan lebih ekonomis daripada pembutiran lembab. Cara ini sangat tepat untuk tabletasi zat-zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil dengan adanya air.
Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembaban bahan pengikat kedalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan kedalam granul yang lebih kecil. Dengan metode ini, baik bahan aktif maupun pengisi harus memiliki sifat kohesif supaya massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaanya terhadap uap air atau karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan.
3. Kompaktibilitas
Kompaksi yaitu proses di prositas dari suatu kumpulan partikel menjadi berkurang karena di tekan secara mekanis. Uji kompaktibilitas dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan zat untuk saling berikatan menjadi massa yang kompak, digunakan mesin tablet single punch dengan berbagai tekanan dari yang rendah ke yang tinggi. Dengan mengatur kedalaman punch atas turun ke ruang die, kompaktibilitas yang digambarkan oleh kekerasan tablet yang dihasilkan.
4. Metode kempa langsung (tableting)
Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsungcampuran zat aktif dan eksipien keringtanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkinlangsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh).
Zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah;
a) Alirannya baik.
b) Kompresibilitasnya baik,
c) Bentuknya kristal,
d) Dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet.
BAB III
KESIMPULAN
1. Granulasi adalah proses pembesaran ukuran partikel individual atau campuran serbuk untuk menghasilkan campuran obat dan eksipien dalam bentuk granul yang lebih besar dan lebih kuat daripada ukuran awal, sedangkan partikel awal masih dapat diidentifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar