Senin, 15 April 2013

Budidaya Tanaman Kacang Hijau


Pengolahan Tanah 

Kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis, ketinggian tanah yang cocok untuk tanaman ini yaitu 500 m dpl. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang hijau ini suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan vegetative sangat cepat sehingga mudah rebah. 

Tanah yang cocok untuk budidaya kacang hijau adalah yang memiliki pH 5,8. Jika pH kurang dari 5, tanah sebaiknya di beri kapur terlebih dahulu, dengan waktu 2-4 minggu sebelum penanaman. 

Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan air yang baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang hijau, dan sisa-sisa tumbuhan padi seperti jerami bisa langsung dibenamkan. 

Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya dapat diratakan. Dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan kering, kacang hijau ditananam pada akhir musim hujan. Dan tanaman ini bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung atau umbi kayu. 

Lubang Tanam 

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal bermata tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga yaitu lubang pertama untuk menanam bibit kacang hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang pupuk. Lubang tanaman memiliki kedalaman 4 cm dan lubang pupuk sedalam 7-10 cm. jarak antara lubang tanam dan lubang pupuk 7-10 cm. 


Untuk lahan yang belum pernah ditanami kacang sebelumnya, maka harus dilakukan inokulasi bakteri. Caranya, yaitu benih kacang dibasahi dengan air secukupnya dan dicampur secara merata dengan legin 10 gram dan sedikit dibasahi. Selama 1-4 jam diangin-anginkan. Benih yang sudah dionokulasi segera ditanam.
Tanah yang sudah biasa ditanami kacang hijau sudah banyak mengandung bakteri Rhizobium. Hal ini akan lebih praktis, karena untuk mengejar waktu dan bakteri rhizobium praktis sudah ada di dalam tanah. 

Setelah tanah sudah dilubangi, kemudian masukan benih pada lubang pertama, setiap lubang diisi dengan 2 butir benih dan diikutii dengan memasukan pupuk pada lubang du dan tiga dan metupnya dengan tanah. 

Sedangkan jarak yang umum dipakai yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20 cm. jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 40 x 15 cm. sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm. 

Cara Pemeliharaan Tanaman 

Pengairan 

Pengairan pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi, terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetative. Jika ditanam pada sawah tadah tidak perlu diberi air. Sebab tanah masih lembap bila ditanam pada saat masih hujan. Kacang hijau pada masa generative sedikit memerlukan air. 

Penyulaman dan Penyiangan 

Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 17 hari setelah penanaman dilakukan. Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan tanaman cadangan yang ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan jika 5% lubang tanaman tidak ditumbuhi tanaman sempurna.
Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah berumur 2 minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan tanaman pengganggu atau gulma. 

Pemuupukan 

Pemupukan dilakukan dua kali, pertama diberikan pada saat tanam, dan yang kedua diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur satu bulan. Dosis pupuk yang diberikan adalah urea 50-100 kg/ha TSP 100 kg/ha dan KCL 50-75 kg/ha. 

Cara pemupukan, pertama pupuk dimasukan ke lubang kemudian ditutup dengan tanah jarak lubang pupuk 5-6 cm. kemudian lubang kedua yang jaraknya 10 cm kemudian tutp dengan tanah. Pupuk jangan sampai kontak langsung dengan benih, karena perkecambahan akan terhambat. 


Jenis-jenis Hama 

Lalat kacang : ciri-cirinya tubuh kecil berukuran 1,5 mm, warna hitam mengkilap, siang hari bersembunyi di dalam rumput, dan kepongpongnya atau pupa berwarna coklat. 
Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun pertama, polong yang diserang gugur, daun mulai layu dan kekuning-kuningan, tanaman akan mati saat berumur 3-4 minggu. 

Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, benih masukan kedalam lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G, dan penyemprotan dengan insektisida seperti Thiodin 35 EC mulai umur tiga hari. 

Ulat Jengkal : ciri-cirinya, tubuhnya berwarna hijau, ukurannya 2-3 cm, dan jalannya menyungkal. 
Dampak pada tanaman, menyerang tanaman yang sudah tua, dan menyerang daun hingga tulang daun.
Pengendaliannya, musnahkan telur dan larvanya, tanam gilir, tanam serempak, dan penyemprotan pestisida, seperti Dekametrin, azodrin 15 WSG, atau Dursbori 20 EC. 

Penggerek Polong : ciri-cirinya, larva berwarna merah kebiruan pada waktu kecil, dan setelah besar berwarna hijau, dan bentuk larva gemuk licin. 
Dampak pada tanaman, membuat lubang pada polong, memakan biji, gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada polong, dan biji pada polong habis dimakan. 

Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, pengaturan waktu yang tepat, menghentikan penanaman selama 2 tahun jika hama banyak, dan penyemprotan dengan pestisida, seperti azodrin 15 WSC atau Sihalotrin. 

Ulat penggulung daun : ciri-cirinya, ulat berwarna hijau terang, dan kupu-kupu kecil berwarna coklat muda. 
Dampak pada tanaman, daun menggulung ke dalam/keriting karenasel-sel bagian atasnya mengerut dan menurunkan hasil, karena proses fotosintesis terganggu. 

Pengendaliannya, membuang daun yang menggulung, mematikan ulatnya, dan menyemprot pada saat berumur 3 minggu denga Fungisida Benlate 50 WP sebanyak 1 gram/liter air, dan setiap 10 hari pada umur 30-50 disemprot dengan ½ gram per liter air. 

Jenis-jenis Penyakit 

Bercak daun, pengendaliannya memotong daun dan lakukan penyemprotan dengan Benlate 50 WP sebanyak 0,5 gram/liter pada usia 30 dan 40 hari. 

Karat daun, pengendaliannya menaman varietas tahan penyakit, dan lakukan penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari sampai 45 hari dengan Bayleton 2 gram/2 cc/liter air. 

Kudis, pengendaliannya penanamn varietas tahan penyakit, tanaman dicabut dan dibakar, dan penyemprotan pestisida secara teratur dengan Bavistin, Topsin M 70 WP pada umur 20 hari, 30 hari, dan 50 hari. 

Embun tepung, penngendaliannya dengan menanam varietas yang tahan penyakit, dan menyemprotkan fungisida seperti Benlate 50 WP 1 gram/liter air saat tanaman usia 3 minggu. 

Mozaik kacang hijau, penanggulangannya dengan menanam varietas tahan penyakit, tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang terserang, dan memberantas vector dengan insektisida. 

Panen dan Pascapanen 

Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.
Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur setelah kuning masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelahn itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.
Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi sampai 2-3 hari. Biji kemudian simpan dalam kaleng. Berilah abu dapur atau insektisida agar tidak diserang hama bubuk. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar