Selasa, 27 Maret 2012

10 Orang tertua di Indonesia (Sensus 2010)

Sensus Penduduk yang dilakukan serentak per tanggal 1 Mei yang lalu, telah mencatat beberapa orang yang telah berusia diatas 100 tahun, untuk data yang lebih valid mengenai siapa sebenarnya orang tertua di Indonesia, mungkin akan dipublikasikan oleh pihak yang terkait.
Belum tentu artikel saya ini benar adanya, dikarenakan masih banyaknya data simpang siur dari beberapa sumber yang saya cari bersama paman Google. Berikut ini 10 orang tertua di Indonesia yang berhasil saya rangkum bersama paman Google.

10. Minah, Tasikmalaya (120 tahun)
Petugas sensus mendapati tiga perempuan berusia 100 tahun lebih di Desa Cogreg, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Salah satunya adalah Minah yang telah berusia 120 tahun. Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Abdul Hadi (61), membenarkan bahwa Minah berusia 120 tahun merupakan wanita tertua di daerahnya. Berdasarkan keterangan keluarga ketiga nenek tersebut dan tokoh masyarakat lainnya, usia memang lebih dari seabad. ''Pengakuan dari keluarganya juga seperti itu, usianya sudah 120 tahun,'' tegasnya.
Anak pertama Minah, Sukaesih (80), mengemukakan bahwa Minah berdasarkan catatan keluarganya dilahirkan sebelum tahun 1900, dan pernah mengalami masa penjajahan Belanda, Jepang hingga proklamasi kemerdekaan. ''Catatan resminya saya tidak punya, namun setahu saya emak dilahirkan sebelum tahun 1900,'' ungkap Sukaesih yang sudah memiliki buyut.

9. Marwah, Sumenep (121 tahun)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menemukan tiga warga di kabupaten itu berusia lebih dari 100 tahun. Mereka adalah Rafiudin, 105 tahun dan Diyah, 106 tahun, warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, dan yang tertua yaitu Marwah, 121 tahun, warga Desa Gunggung Kecamatan Batuan. Namun pada sumber yang lain dikatakan bahwa usia Rafiudin dari Sumenep adalah 127 tahun, 6 tahun lebih tua dari Marwah.

8. Hajah Riah, Tangerang (122 tahun)
Di rumah sederhana yang terbuat dari bilik bambu inilah, Hajah Riah 122 tahun, warga kampung Sarakan RT 01/04 Desa Suaksari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang tinggal. Wanita berusia lebih dari seratus tahun tersebut, di temukan petugas sensus setempat.
Dari data sensus setempat, ibu tua ini memiliki 14 orang anak, namun sebagian diantaranya sudah meninggal. Dan saat ini hanya terdapat lima orang anak, dengan kondisi yang sudah sama tua. Hajah Riah terlihat masih sehat, meski harus ditopang dengan tongkat jika hendak berjalan. Dalam kesehariannya, nenek yang mempunyai 25 cucu dan 10 cicit tersebut, hanya beraktifitas dirumah. Hajah Riah yang tak bisa berbahasa Indonesia ini hanya terbata-bata saat wartawan hendak meminta keterangan dari kehidupannya selama ini. Ia hanya sesekali mengucapkan kalau dirinya mempunyai banyak anak.

7. Rafiudin, Sumenep (127 tahun)
Surabaya - Seorang warga Dusun Brekas, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura tergolong manusia tertua. Pria bernama Moh Rapiuddin telah berusia 127 tahun. Hal ini terungkap saat petugas Sensus Penduduk 2010 yang melakukan pencacatan ke rumahnya. Rapiuddin masih terlihat sehat dan tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti membuat anyaman bambu pesanan para tetangga.
Sementara petugas sensus penduduk setempat, Moh Anwar membenarkan jika umur Rapiuddin itu telah mencapai 127 tahun. "Satu-satunya warga yang paling tua baru ditemukan 1 orang," kata Anwar kepada wartawan di lokasi.
Sumber lain menyebutkan, Rapiuddin memang agak lambat menikah karena sejak remaja dia suka berkeliling kemana-mana dan sempat lama di sebuah pesantren di Kota Sumenep.

6. Fatimah binti Yakob, Aceh (127 tahun)
Seorang nenek bernama Fatimah Binti Takob diketahui menjadi nenek tertua di Aceh. Nenek berusia 127 tahun itu kini bermukim di Desa Krueng Lingka Barat, Kecamatan Baktia, Aceh Utara. Fatimah Binti Yakob diperkirakan lahir tahun 1883, dengan lima anak. Bahkan, anak pertamanya kini berusia 108 tahun, anak kedua Aisyah 104 tahun, anak ketiga Muhammad 98 tahun (meninggal dunia), anak ke empat Asiah berumur 87 tahun dan terakhir Rafasah 56
tahun.
“Masyarakat tiga desa di kawasan ini mengakui bahwa Fatimah sudah berumur lebih dari 127 tahun bahkan bisa jadi telah 132 tahun dan ini diperoleh keterangan dari BPS Aceh Utara," kata Kepala BPS Aceh Utara Husnul.

5. Mak Encuh, Bandung (130 tahun)
Petugas sensus penduduk di Kel. Wates, Kec. Bandung Kidul, menemukan dan mencatat seorang warga berusia 130 tahun atas nama Encuh, yang tinggal di sebuah rumah di Jln. M. Toha, Gg. Lasmi RT 02/RW 01. Bisa jadi Encuh merupakan orang tertua yang hidup di Bandung.
Di usianya itu, Encuh tidak memiliki anak meski mengaku telah menikah dua kali. Di rumahnya yang sederhana, ia hanya ditemani anak angkatnya, Ruika (68). Kondisi Encuh sendiri cukup sehat, masih berbicara dengan lancar dan mendengar dengan jelas. Ia bahkan tidak pernah mengidap penyakit parah. Penyakit rematik yang umumnya dialami oleh lansia pun tidak pernah dirasakannya. Hanya saja, kini Mak Encuh memiliki kekurangan dalam penglihatan.

4. Nek Camat, Aceh (132 tahun)
Petugas sensus penduduk (SP) Aceh Timur menyebutkan, Tgk Ismail Daud Alias Nek Camat warga Desa lhok Meureu Kecamatan Darul Ikhsan menjadi orang tertua di Aceh Timur. Disebutkan, hingga saat ini terhitung usia Nek Camat 132 tahun.“Kami ketahui setelah petugas di Kecamatan Darul Ikhsan, Abdul Manaf Hanafiah melaporkan bahwa di Desa Lhok Meureu ada warga yang telah berumur 132 tahun.
Selanjutnya saya langsung terjun ke rumah yang bersangkutan untuk melakukan pengecekan kebenaran laporan petugas lapangan dan dari beberapa saksi bahwa Nek Camat adalah orang tertua di Aceh Timur," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Timur, Munir Ilyas, SE.
Menurut Munir, kegiatan Sensus Penduduk (SP) 2010 ini selain mencatat jumlah penduduk juga dapat menemukan hal-hal yang unik, seperti penemuan orang tertua atau lainnya. Dari pengakuan Tgk Ismail Daud, dia dilahirkan sekitar tahun 1878.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa orang tua dikampung tersebut, juga dari pengakuan salah seorang anaknya di Aceh Singkil, Abdul Wahab (82), mantan Angkatan Laut, yang telah dihubunginya via hand phone.

3. Karnita, Bekasi (140 tahun)
Syamsudin, petugas BPS Kabupaten Bekasi itu mengatakan, lelaki itu ditemukan dalam sensus 2010 ini. Dia bernama Karnita. Dia tinggal bersama lima cucu dan tujuh cicitnya di RT 1/4, Segara Jaya, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi. "Pada pencacahan Kamis (13/5), kami menemuinya dan mendatanya," ujar Syamsudin. Kendati belum memiliki KTP, kebenaran dari pengakuan Karnita bisa dibuktikan. Karnita masih ingat peristiwa yang dialami saat penjajahan Jepang maupun Belanda.
"Saya juga menanyakan kepada keluarga perihal pernikahan Karnita. Dia telah 13 kali memiliki istri," katanya. Karnita merupakan lelaki keturunan Cirebon yang sebelumnya selalu berpindah-pindah tempat dan akhirnya menetap di Desa Segara Jaya, Kabupaten Bekasi.
Salah seorang cucu Karnita, Warni (45), membenarkan usia kakeknya telah menginjak 140 tahun.

2. Saparman Sodimejo, Sragen (142 tahun)
Saparman Sodimejo, warga Dukuh Segeran RT 18, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen merupakan manusia tertua di wilayah Bumi Sukowati. Hal ini diketahui setelah dilakukan sensus penduduk 2010. Dengan langkah membungkuk, Saparman Sodimejo, kakek berusia 142 tahun masih kuat mencangkul, kendati tubuhnya tak kuat untuk berjalan tegap. Bahkan pendengarannya sedikit terganggu sehingga menjadi hambatan bagi warga yang ingin berkomunikasi dengannya.
“Terpaksa harus berbicara keras saat bertanya atau berkomunikasi dengan simbah. Kendati sudah usia lanjut, simbah suka minum es teh dan makannya kuat,” ujar Suwarni, 35, cucu menantunya ditemui Espos di kediamannya, Kamis (20/5).

1. Ambu Unah, Pandeglang (143 tahun)
Ditengah-tengah pelaksanaan Sensus Penduduk, Tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang, menemukan warga usia tertua yaitu Askah binti Singga (101 tahun) di Desa Sindang Laut, Kecamatan Carita dan Maemunah (143 tahun) di Kampung Jaha Girang Rt 15/06 Desa Kadu Dodol, Kecamatan Cimanuk.Nenek Maemunah yang biasa akrab dipanggil Ambu Unah, berdasarkan data sensus yang dikirimkan ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang, diduga lahir tahun 1867 silam. Oleh karena itu melalui Tim Koordinator Probing Pendalaman dan Pengkajian Data penduduk, BPS Kabupaten Pandeglang melakukan survey langsung ke lapangan guna mengetahui ke-validan data tersebut. “Hasil yang kami terima dari petugas dilapangan, ditemukan ada warga yang usianya mencapai ratusan tahun, dan kami perlu mendalami dan mengkaji data itu,” kata Budiman, BST selaku Koordinator Tim.
Sungguh sangat luar biasa, di seusia yang ratusan tahun ini, Ambu Unah masih dapat beraktifitas seperti layaknya orang usia 50-60 tahunan. Bahkan, ia masih senang jajan dan jalan-jalan keluar rumah, bermodalkan tongkat bambunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar