Senin, 31 Desember 2012

makalah; sulfonasi


BAB 1
SULFONASI PADA INDUSTRI
1.1  Sulfonasi pada Pembuatan Lignin
 Lignin adalah suatu polimer yang komplek dengan bobot molekul tingi yang tersusun atas unit-unit fenilpropana. Lignin termasuk ke dalam kelompok bahan yang polimerisasinya merupakan polimerisasi cara ekor (endwisepolymerization), yaitu pertumbuhan polimer terjadi karena satu monomer bergabung dengan polimer yang sedang tumbuh. Polimer lignin merupakan polimer bercabang dan membentuk struktur tiga dimensi.
Proses sulfonasi biasa terdapat pada proses pembuatan kertas kraft yang terdapat di dalam senyawa organic polimer lignin. Pada dasarnya, lignin adalah senyawa organic polimer yang banyak dan penting dalam dunia tumbuhan selain selulosa. Lignin merupakan komponen terbesar yang terdapat dalam lindi hitam. Lindi hitam merupakan larutan pemasak yang berasal dari pulp dengan yang di buat dengan proses kimia. Salah satu pemanfaatan lignin ialah dapat dimodifikasi menjadi lignosulfonat. Lignosulfonat dapat berupa natrium lignosulfonat, ammonium lignosulfonat, kalsium lignosulfonat, dan zink lignosulfonat.
Natrium lignosulfonat (NLS) dapat disintesis dari lignin dengan reaksi sulfonasi. Reaksi sulfonasi merupakan reaksi yang melibatkan pemasukan gugus sulfonat ke dalam lignin. Proses sulfonasi pada lignin bertujuan untuk mengubah sifat hidrofilitas dari lignin yang tidak larut dalam air dengan memasukkan gugus sulfonat yang lebih polar dari gugus hidroksil, sehingga akan meningkatkan sifat hidrofilitasnya dan menjadikan lignosulfonat. Pemilihan proses sulfonasi tergantung pada banyak faktor, diantaranya yaitu nisbah lignin dan agen sulfonasi, suhu reaksi, waktu atau lama reaksi, dan pH.
Sebuah produk tersulfonasi lignin memiliki kandungan asam sulfonat organik terikat dari sedikitnya sekitar 4,1 mol per mol lignin dan menjadi larut air di semua tingkat pH yang disiapkan oleh langkah-langkah yang terdiri terutama dari melarutkan senyawa lignin kering, diproduksi sebagai produk sampingan dari kraft atau sulfit proses pembuatan pulp kayu, dengan asam sulfat memiliki konsentrasi paling sedikit 95% dengan tetap menjaga suhu reaksi bawah sekitar 40 ° C sampai sulfonat lignin. Lignin tersulfonasi ini banyak di gunakan sebagai zat aditif dalam komposisi bahan-bahan kimia dalam suatu proses industry.

1.2           Bahan dan Alat yang Di Gunakan
Bahan lindi hitam yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari pabrik pulp proses kraft dengan bahan baku kayu Eucalyptus. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah:
1.      H2SO4 ,
2.      NaOH,
3.      NaHSO3 ,
4.      akuades,
5.      metanol teknis,
6.      kertas pH,
7.      HCl, kertas saring,

Bahan-bahan kimia untuk analisis natrium lignosulfonat (NLS) standar berasal dari Aldrich. NLS komersial diperoleh dari PT FOSROC Indonesia.
          Peralatan yang digunakan adalah alat-alat kaca laboratorium, cawan porselen, neraca analitik, mortar, pengaduk, oven, penangas air, pendingin tegak, alat sentrifugasi merkInternational Equipment Company, seperangkat alat sulfonasi, alat pemanas, seperangkat alat distilasi, corong Büchner, desikator, piknometer, pH-meter. Spektrofotometer UV-Vis.
           

1.3  Proses Sulfonasi Lignin Eupcalyptus 
          Proses sulfonasi lignin menjadi natrium lignosulfonat (NLS) dilakukan dengan memodifikasi metode Dilling, dan Kamoun.
1.      Sebanyak 5 g isolat lignin dicampurkan dengan NaHSO3 (g/mol)monomer  BM (g)lignin bobot  g/mol 231 g 5,00063 dengan nisbah lignin : NaHSO: (b/b) yaitu (1:0,4; 1:0,5; dan 1:0,6), lalu disuspensikan dalam 150 ml air.
2.      Lignin disuspensikan dalam labu bulat leher tiga ukuran 500 ml menggunakan magnetic stirrer.
3.      Kemudian campuran lignin dan NaHSO  ditetapkan pada pH awal 5, 6, 7 dan 8 sesuai perlakuan, dengan cara menambahkan NaOH 20%.
4.      Campuran selanjutnya direfluks selama 4 jam, pada suhu 95 °C sambil dilakukan pengadukan dengan magnetic stirrer agar campuran reaksi sempurna. Hasil refluks didestilasi pada suhu 100oC untuk mengurangi volume air.
5.      Larutan yang telah pekat disaring dengan corong Büchner untuk memisahkan sisa lignin yang tidak bereaksi.
6.      Filtrat yang mengandung NLS dan NaHSO  (sisa reaksi) ditambahkan metanol sambil dikocok kuat, sehingga natrium bisulfit terendapkan, kemudian disaring dengan corong Büchner untuk memisahkan NaHSO3.
7.      Metanol yang terdapat dalam filtrat diuapkan dengan rotavapor. NLS pekat yang diperoleh dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC berulang kali, kemudian ditimbang sampai diperoleh NLS dengan bobot konstan.
8.      Pencirian NLS yang dilakukan adalah warna, bau, kelarutan dalam air pH, rendemen dan tingkat kemurnian NLS.

1.4 Hasil dan Pembahasan
Isolat lignin merupakan lignin yang diperoleh dari isolasi lindi hitam. Berdasarkan perbedaan kelarutannya, lignin dapat diisolasi dari lindi hitam dengan cara mengendapkannya pada pH2 menggunakan H2SO 20% (v/v). Pada suasana asam, lignin cenderung melakukan kondensasi sehingga unit-unit penyusun lignin (p-koumaril alkohol, koniferil alkohol dan sinapil alkohol) yang semula larut akan terpolimerisasi membentuk molekul yang lebih besar sehingga bobot meningkat, akibatnya lignin akan mengendap (Kim et al. 1987).

 Lignin hasil isolasi berwana cokelat tua, tidak berbau, dan tidak larut dalam air. Kandungan lignin berdasarkan padatan total adalah 45,7 (%b/b). Hasil ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan Santoso (1995) yaitu sekitar 39,4 – 47,4 (%b/b). Dilain pihak, Sjöström (1995) mengemukakan bahwa kandungan lignin pada lindi hitam dapat mencapai 46% dari total padatan lignin.





BAB 2
SULFONASI
2.1 Pengertian Sulfonasi
Pada dasarnya, sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pd atom karbon dalam senyawa karbon. ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus sulfonil halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya penggabungan –SO2Cl ke dalam senyawa organik. Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat. Dalam percobaan sulfonasi ini, senyawa aromatik yang digunakan adalah anilin, dan percobaan dilakukan dengan mereaksikan anilin dengan asam sulfat pekat (oleum) pada suhu 1800C-1950C, dan menghasilkan produk utama berupa asam sulfanilat dan air (sebagai produk sampingannya).
Jenis-jenis zat pensulfonasi antara lain :
1. Persenyawaan SO, termasuk didalamnya :- SO3 - H2SO4– oleum
2. Persenyawaan SO2.
3. Senyawa sulfoalkilasi.
Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi antara lain: zat alifatik misalnya hidrokarbon jenuh, oleofin, alkohol, selulosa, senyawa aromatis, naphtalena, antraquinone dan lain sebagainya. Zat pensulfonasi yang paling efisien adalah SO3 karena hanya melibatkan satu reaksi adisi secara langsung, contohnya:   RH + SO3RSO3H dan ROH + SO3 ROSO3H . SO3yang banyak digunakan adalah SO3 dalam bentuk hidrat (oleum atau asam sulfat pekat) karena dengan SO3 hidrat, air akan bertindak murni sebagai pelarut.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat. Asam sulfat yang digunakan umumnya mengandung sulfur trioksida (oleum). Sama halnya dengan nitrasi dan halogenasi, sulfonasi senyawa aromatik adalah reaksi substitusi elektrofilik, tetapi merupakan reaksi yang dapat balik (reversibel).
Untuk proses sulfonasi senyawa aromatik yang lebih kompleks, temperatur dapat memberikan pengaruh, bukan hanya terhadap laju reaksi, tetapi juga terhadap sifat dari produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan temperatur dalam sulfonasi naftalena menyebabkan perubahan komposisi produk asam monosulfonat dari sekitar 95% alpha isomer pada temperatur kamar menjadi 100% beta isomer pada 2000C.
2.2 Pembuatan Asam Sulfanilat
Salah satu proses yang melibatkan reaksi sulfonasi yaitu pembuatan Asam Sulfanilat. Adapun proses pembuatannya yaitu,
A. Skala Laboratorium
Asam sulfanilat dapat dibuat dari reaksi antara anilin dengan oleum (asam sulfat pekat) pada suhu reaksi antara 180°C dan 195°C dengan produk utamanya yaitu asam sulfanilat, sedangkan produk sampingnya yaitu air. Pada mulanya produk yang dihasilkan larutan karena asam sulfanilat bersifat mudah larut maka untuk mendapatkan kristalnya didinginkan.
Produk alanilat ini merupakan produk yang tidak tentu, di mana lewat pemanasan berlanjut akan menghasilkan asam sulfanilat dan air.
B. Skala Industri
Secara komersial, asam sulfanilat dibuat dengan proses Baking. Dalam proses ini, anilin dan asam sulfat pekat dimasukkan ke dalam ke dalam suatu ketel besi tuang yang dilengkapi dengan kondensor refluks. Lalu dimasukkan benzena sulfonat, dicampurkan dalam ketel besi. Pengadukan dilakukan dalam suhu operasi 1500C, anilin dan air yang keluar dalam ketel besi akan direflux oleh kondensor. Dua jam setelah penambahan anilin (dari kondensor reflux), maka reaksi akan sempurna, dengan hasil yaitu asam sulfanilat dengan konsentrasi 97%. Dengan kata lain Proses Baking ini sangat cocok karena asam sulfanilat yang diperoleh cukup pekat dan konversinya besar.
Kebaikan menggunakan proses baking adalah:
- Kondensor reflux digunakan untuk memanfaatkan kembali sisa anilin dan sulfat agar tidak terbuang begitu saja.
- Dilengkapi dengan propeller untuk kesempurnaan campuran.
- Sirkulasi udara dapat diatur dengan cirkulating fan.
- Dilengkapi dengan coil pemanas karena suhu diatur 100 – 150°C.
Keburukan menggunakan proses baking adalah :
- Temperatur harus tetap dijaga 150°C karena itu diperlukan pengawas.
- Larutan asam sulfat bersifat korosif dapat merusak ketel.
- Ketel harus dilengkapi pompa vakum untuk memisahkan air yang ikut terbentuk selama reaksi.
Beberapa sifat Asam Sulfanilat
2.3 Sifat Fisika dan Kimia Asam Sulfanilat
A. Sifat Fisika :
1.      Pada suhu kamar berbentuk kristal padat yang berwarna putih.
2.      Merupakan golongan asam yang sangat kuat.
3.      Memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap air untuk masuk ke dalam molekul-molekulnya.
4.      Berat molekul : 173,19
5.      Titik cair : 288°C
6.      Titik didih : 172-187°C
7.      Mudah larut dalam air panas dan pelarut polar lainnya

B. Sifat Kimia :
1.      Asam sulfanilat dapat dihidrolisa menghasilkan asam sulfat dan anilin
NH2 SO3H + H2O NH2 + H2SO4
2.      Dengan basa akan membentuk garam, dan dapat bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan p-nitro anilin NH2SO3H + HNO3 NH2 NO2 + H2SO4
3.      Dapat bereaksi dengan amida menghasilkan sulfanilamide                                                       NH2 SO3H + R C NH2 SO3NH2+ RCOOH+NH2
4.      Asam dulfanilat hampir mengalami reaksi ionisasi komplit (sempurna) dalam air.    NH2 SO3H NH2SO3 + H+
2.4 Kegunaan Asam Sulfanilat
Kegunaan asam sulfanilat :
a.       Digunakan sebagai katalis dalam industri
b.      Dapat digunakan sebagai detergent atau sebagai zat pengemulsi.
c.       Sebagai zat pendamar ion
d.      Sebagai zat perantara untuk dyes (bahan celup),pestisida ( untuk membunuh kuman).
e.       Sebagai bahan dasar dalam industri farmasi
Asam sulfanilat sendiri pada dunia industri yang paling banyak adalah sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan dalam industri farmasi. Asam sulfanilat merupakan sumber bahan obat-obatan sulfa yang bersifat sebagai antibacterial agen.
Pada tahun 1935, Domagk, seorang peneliti dari Jerman, adalah orang pertama yang meneliti nilai klinis dari protonsil yaitu suatu senyawa berwarna merah yang berasal dari pewarna azo. Para-aminobenzensulfanilat merupakan bagian yang efektif dari molekul protonsil. Senyawa ini disebut sebagai sulfanilat. Sulfanilat merupakan senyawa yang pertama dari kelompoknya yang digunakan secara meluas untuk percobaan klinis, dan ditemukan bahwa obat-obatan sulfanilat memang efektif untuk pengobatan penyakit hemolitic streptococcal dan infeksi staphylococcal. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, obat-obatan yang berhubungan dengan sulfanilat disintesa dan dilakukan juga percobaan klinis. Obat-obat sintesa tersebut antara lain: sulfapyridine, sulfathiazole, sulfaguanidine, sulfadiazine, dan sulfamerazine. Obat-obatan ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri bukan dengan membunuh organisme.
Walaupun sejumlah efek samping dari penggunaan obat-obatan sulfanilat ditemukan, sulfanilat memegang peranan yang penting dalam dunia pengobatan sebelum adanya antibiotika. Dalam beberapa tahun belakangan, penggunaan obat-obatan yang disebut sebagai obat sulfa tersebut telah hilang, tetapi untuk kasus-kasus tertentu obat sulfa masih digunakan sebagai antimikroba. Unuk masa sekarang, sulfanilat digunakan terutama untuk mengobati infeksi ringan pada saluran urin, termasuk prostatitis yang disebabkan oleh bakteri E. Coli. Obat sulfa juga pernah digunakan dalam pengobatan meningococcal meningitis dan disentri basil. Namun, setelah beberapa tahun, ketahanan basil penyebab penyakit terhadap obat pun meningkat sehingga obat menjadi kurang efektif.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah diproduksi obat sulfa yang baru, diantaranya: trimethoprim-sulfamethoxazol. Obat ini telah meperluas pengobatan terhadap infeksi saluran urin yang berasal dari klebsiella, enterobacter dan proteus, selain E. Coli. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan penyakit otitis akut pada anak-anak.
Sifat-sifat senyawa sulfanilat (bekerja secara cepat, dapat sinergis dengan kebanyakan obat-obatan, penyerapan yang sedikit, dan efektifitas lainnya) sangat bermanfaat. Sulfanilat efektif (yang bekerja secara cepat) meliputi sulfisoxazole, sulfadiazine, dan trisulfapyrimidine. Sedangkan sulfanilat menengah yang banyak digunakan adalah sulfamethoxazole.
Efek samping dari penggunaan sulfanilat diantaranya: dapat menimbulkan hiper-sensitivitas yang disebut ‘drug fever’, rasa mual dan muntah. Hal ini dapat terjadi akibat frekuensi pemakaian sulfanilat yang berlebih. Obat-obatan sulfa biasanya jug dapat menyebabkan anemia hemolitik, dan kernicterus (pada bayi) melalui air susu ibunya yang mengkonsumsi obat sulfa tersebut.




    BAB III
KESIMPULAN
1.      Lignin adalah suatu polimer yang komplek dengan bobot molekul tingi yang tersusun atas unit-unit fenilpropana.
2.      Lignin bersifat tidak larut dalam kebanyakan pelarut organik.
3.      Lignin dapat di buat dengan proses sulfonasi
4.      Terdapat empat metode pemisahan lignin. Pertama yaitu lignin diekstrak dengan asam, lignin dihidrolisa dan diekstrak dari kayu, lignin diubah menjadi turunannya yang larut dan keempat menggunakan bantuan enzim.
5.      Sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pd atom karbon dl senyawa karbon.
6.      Asam sulfat yang digunakan umumnya mengandung sulfur trioksida (oleum).
7.      Asam Sulfanilat dapat di buat dalam skala laboratorium maupun dalam skala industry.
8.      Asam sulfanilat memiliki sifat fisika maupun kimia.
9.      Asam sulfanilat merupakan sumber bahan obat-obatan sulfa yang bersifat sebagai antibacterial agen.
10.  Sifat-sifat senyawa sulfanilat (bekerja secara cepat, dapat sinergis dengan kebanyakan obat-obatan, penyerapan yang sedikit, dan efektifitas lainnya) sangat bermanfaat









Minggu, 30 Desember 2012

Turbin


TURBIN
1.        Power turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda air.
Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo.
Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid.
Energi diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft" berputar.
Penggunaan turbin
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik. Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu.Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator.
Turbin berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi energi mekanik yangkemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator. Komponen-komponenturbin yang penting adalh sebagai berikut;
1.         Sudu pengarah
biasanya bisa diatur untuk mengontrol kapasitas aliran yangmasuk turbin
2.        Roda jalan
atau runner turbin, pada bagian ini terjadi peralihan ari energipotensial fluida menjadi energi mekanik
3.      Poros turbin
          pada poros turbin terdapat runner dan ditumpu dengan
4.      bantalan radial dan bantalan axial

5.      Rumah turbin,
biasanya berbentuk keong atau spiral, berfungsi untukmengarahkan aliran masuk    sudu pengarah
6.      Pipa hisap, mengalirkan air yang keluar turbin ke saluran luar

Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat tinggi. Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksig n cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW).
·      Jenisturbinmenurutbentukblade terdiridari
-       TurbinImpuls(aksi)
-       Turbinreaksi
·      Jenisturbinmenurutbanyaknyasilinder
-       Single cylinder
-       Multi cylinder
·      Jenisturbinmenurutarahaliranuap
-       Single flow
-       Double flow

Turbin atau expander  adalah  high rotating device  ( alat yang berputar dengan kecepatan tinggi ) yang digunakan untuk menghasilkan energi atau dapat juga sebagai penggerak  ( drive ) kompressor maupun pompa. Turbin menggunakan energi yang umumnya bersumberkan pada gas – gas tekanan tinggi maupun gas  - gas dengan temperature tinggi ( seperti pada proses pembakaran , combustion  ). Gas – gas bertekanan dan bertemperature tinggi tersebut melewati nosel sehingga dihasilkan aliran dengan kecepatan tinggi , aliran tersebut menabrak atau menumbuk blade  ( bilah ) yang terdapat pada poros yang berputar ( rotating shaft  ) sehingga kerja poros ( shaft work ) dihasilkan. Turbin dapat terdiri dari dua jenis,   yaitu turbin dengan aliran radial dan axial. Turbin dengan aliran radial digunakan untuk laju alir  ( aliran working fluid ) rendah dan dengan perbedaaan tekanan ( difference pressure ) tinggi sementara turbin dengan aliran axial digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan perbedaan tekanan rendah ( 1 – 40 bar ). Jika working fluid atau fluida kerja yang digunakan adalah steam, maka disebut dengan steam turbin, jika working fluid yang digunakan adalah gas bertekanan tinggi maka disebut dengan expander. Bila diklasifikasikan berdasarkan suplai steam dan kondisi output /keluaran ( exhaust ) maka , steam turbin dapat dibagi menjadi 4 yaitu : Condensing Turbin, turbin jenis ini umumnya digunakan untuk mengerakkan generator pada power plant, tekanan keluaran ( exhaust pressure ) dari turbin ini kurang dari tekanan atmosferik Non Condensing Turbin atau Backpressure Turbin, turbin jenis ini banyak digunakan pada industri – industri proses , tekanan keluaran dari turbin ini dikontrol sesuai dengan tekanan proses yang diinginkan , steam ini digunakan sebagai media pemanas Reheat Condensing Turbin, jenis ini banyak dijumpai pada power plant, dimana steam dengan tekanan tinggi ( high pressure , HP Steam ) dikembalikan ke proses pemanasan ( boiler) sehingga temperature steam dapat ditingkatkan lagi. Extraction and Induction Turbin, pada jenis turbin ini, steam diekstraksi dari titik tertentu dari steam turbin dan steam digunakan untuk proses ( proses stream ), sedangkan pada Induction turbin, steam di masukkan ( introduced ) pada bagian tengah atau intermediate turbin untuk menghasilkan energi tambahan. Steam yang diekstraksi dapat digunakan sebagai media pemanas pada feedwater heaters Output dari steam turbin dapat terdiri dari satu fase   maupun dua fase, untuk output dua fase atau condensing biasanya fraksi uap yang terbentuk antara 0.8 – 0.9 , pembentukan liquid yang terlalu banyak akan menyebabkan erosi pada blade turbin. Persamaan energi balance turbin dapat diturunkan dari hukum pertama thermodinamika untuk steady state yaitu : ΔH +   + gΔz = Q + Ws Asumsi yang digunakan adalah : Energi kinetik dan potensial diabaikan Adiabatik, asumsi ini cukup beralasan mengingat luas perpindahan panas turbin yang kecil serta waktu yang dibutuhkan oleh fluida kerja untuk melewati turbin  cukup singkat.






2. Efisiensi turbin

Effisiensi adalah indikator keberhasilan sistem turbin mendekati proses ideal. Dengan kata lain, Effisiensi merupakan parameter yang menyatakan derajat keberhasilan komponen atau sistem turbin mendekati desain atau proses ideal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI TURBIN

Faktor Penyebab
Besarnya kerugian didalam turbin akan mempengaruhi efisiensinya.Kerugian yang besar berarti efisiensinya rendah.
Faktor-faktor penyebab kerugian didalam turbin diantaranya :
-            KerugianpadaKatupGovernor.
-            KerugianpadaNosel(Nozzle Loss).
-            KerugianpadaMoving Blades.
-            Kerugianpadauapmeninggalkanmoving blades (Leaving Velocity/Carry Over Loss).
-            KerugianGesekan.
-            KerugianCelah(Clearance Loss).
-            Kerugianakibatkebasahanuap.
-            Kerugian akibat kecepatan uap keluar turbin.
-            Kerugianluar(External Loss).



3.   Gas turbin
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida
kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa,kompresor atau yang lainnya)
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor,ruang bakar dan turbin gas.
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya gas diperoleh dari pembakaran bahan bakar cair yang mudah terbakar. System turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin, yang disusun menjadi system yang kompak.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor ini
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar.
Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar sehingga bercampur dengan udara
tadi dan menyebabkan proses pembakaran.
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah sebagai berikut:
1.         Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2.         Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan kedalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
3.         Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel(nozzle).
4.         Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-
kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performansi turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
·      Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
·      Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
·      Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
·      Adanya mechanical loss, dsb.
4.Sistem distribusi steam
Sistim distribusi  steammerupakan hubungan penting antara  pembangkit  steam dan pengguna steam.  Terdapat  berbagai  macam  metoda  untuk  membawa  steam  dari  p usat sumber ke titik penggunaan. Pusat sumber mungkin berupa ruang boiler atau pengeluaran dari plant kogenerasi. Boiler dapat menggunakanbahan bakar primer, atau boiler limbah panas yang menggunakan gas buang  dari  proses  bersuhu  tinggi,  mesin- mesin  atau  bahkan  insinerator. Apapun sumbernya, sistim distribusi steam yang efisien adalah penting untuk pemasokan steam dengan kualitas  dan tekanan yang benar ke peralatanyang menggunakan steam. Pemasangan dan perawatan sistim steammerupakan hal penting dan harus sudah dipertimbangkan mulai tahap perancangan.

Ketika steam mengembudidalam proses,  kondensat  dialirankan  kembali kedalam pipa  suplai  air  boiler.  Kondensat  memiliki  volum yang  sangat  kecil  dibandingkan dengan  steam,  dahal ini menyebabkan  penurunan  tekanan,  yang  me mbuat steam mengalir melalui pipa-pipa.

Steam  yang  dihasilkan  pada  boiler  harus  dibawa  melalui  pipa  kerja  ktitik  dimana  energi panasnya diperlukan. Pada awalnya hanya terdapat satu at au lebih pipa utama, atau saluran pipa steam,  yang membawa  steam dari boiler  kearah plant  yang  menggunakan  steam.  Pipa-pipa cabang yang lebih kecil membawa steam ke masing- masing peralatan.

Ketika kran isolasiboiler utama (kadangkala disebut  kran mahkota)  dibuka,  steam  dengan segera  melintas  dari  boiler  menuju  dan  sepanjang  saluran  pipa  steam ke  titik  pada  tekanan rendah. Pipa kerja pada mulanya lebih dingin daripada steam, sesampai panas dipindahkan dari steam ke pipa. Udara disekitar pipa-pipa juga  sebelumnya  lebih dingin dari steam,kemudian pipa kerja akan mulai memindahkan panas steam ke udara.
Distribusi tekanansteam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan dibatasi oleh:
·      Tekanan kerja maksimumyang aman bagi  boiler
·      Tekananminimum yang diperlukan pada plant
Ketika  steam  melewati  pipa  distribusi, maka  steam  tidak  dapat  menghindari  kehilangan tekanannya karena :
·           Tahanan gesekan/ friksi didalam pipa.
·           Kondensasi/pengembunan yang terjadi didalam pipa ketika panas dipindahkan  ke lingkungan.

Oleh karenaitu  pada  saat  menentukan  tekanan  distribusi harus ada kelonggaran  untuk kehilangantekanan ini. Satu kilogramsteam pada tekanan yang lebih tinggi  mempunyai  volum lebih kecil dari pada pada tekanan rendah. Jadi, jika steam dibangkitkan dalam boiler pada tekanantinggi dan didistribusikan pada tekanan yang tinggi pula, maka ukuran saluranpipa distribusi akan menjadi lebih kecil. Pembangkitan dan pendistribusian steam pada tekanan tinggi memberikan tiga keuntungan yang cukup penting:
-                          Kapasitas penyimpanan panas pada boiler meningkat, membantu boiler lebih efisien dalam menangani  bebanyang berfluktuasi,  meminimalkan  resiko terbentuknya  steam basah dan kotor.
-                          Diperluka n saluran pipa  steam yang lebih kecil,  sehingga  biaya investasinya untuk pipa, flens , bahan penunjang, bahan isolasi dan buruh lebih rendah.
-                          Saluran pipa steam yang lebih kecil berarti biaya isolasi lebih rendah.

Pada sistim distribusi tekanan tinggi, d iperlukan penurunan tekanan steam pada setiap zona atau titik penggunaan pada sistim  untuk menyesuaikan dengan tekanan maksimum yang diperlukan penggunanya. Penurunan tekanan tersebut juga akan menghasilkan steam yang lebih kering pada titik penggunaan.
Komponen penting pada sistim distribusi akan d ijelaskan pada bagian berikut :
-                          Pipa-pipa
-                          Titik pengeluaran
-                          Jalur cabang
-                          Saringan/ strainers
-                          Saringan/ filters
-                          Pemisah/ separator
-                          Steam traps
-                          Ventilasi udara

5. Steam
Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan dan transportasi tidak akan ada atau muncul seperti sekarang ini. steam memberikan suatu cara pemindahan sejumlah energi yang terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis, dimana energi dapat dihasilkan secara efisien dan ekonomis, sampai ketitik penggunaan. Steam yang bergerak mengelilingi pabrik dianggap sama dengan transportasi danpenyediaan energi. untuk beberapa alasan, steam digunakan untuk membawa energi panas. Penggunaanya terkenal diseluruh industri untuk pekerjaan yang luas dari produksi daya mekanis sampai penggunaan proses danpemanasan ruangan.
Alasan dari penggunaan Steam adalah :
·           Steam  dapat  dengan  mudah  dan  murah  untuk  didistribusikan  ke  titik penggunaan
·           Steam mudah dikendalikan
·           Energinya mudah ditransfer ke proses
·           Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan
·           Steam bersifat fleksibel
Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya, beberapa molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang membuatnya  sewaktu-waktu  lepas  dari  cairan  ke  ruang  diatas  permukaan, sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut menyebabkan eksitasi lebih  besar  dan  sejumlah  molekul  dengan  energcukup  untuk  meninggalkan cairan jadi meningkat.

Dengan mempertimbangkan struktur molekul cairan dan uap, masuk akal bahwa steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh satu dengan yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi terisih dengan molekul steam yang kurang padat.
Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari yang masuk kembali, maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas. Jika tekanannya tetap, penambahan lebih banyak panas tidak mengakibatkan kenaikasuhu  lebih  lanjut  namumenyebabkan air  membentuk  steam jenuh. Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistem yang sama adalah sama, akan  tetapi  energpanas  per  satuan  massanya  lebih  besar  pada  steam.  Pada tekanan atmosfir suhu jenuhnya adalah 1000C. Tetapi, jika tekanannya bertambah, maka akan ada penambahan lebih banyak panas yang peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu, kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan energi air dan suhu jenuh. Hubungan antara suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh.

6. Power balance
Heat / power Balance (kesetaraan Kalor) adalah keseteraan massa dan energi dalam keadaan steady state dalam sebuah proses. Semua  aliran  massa  masuk  dan keluar proses harus setara, dan semua energi masuk dan keluar batas proses harus   diperhitungkan sebagai panas atau kerja.
Heat / power balance merupakan salah satu alat untuk menilai unjuk kerja suatu pembangkit.
Heat / power balance dapat disiapkan dari   detail  yang sederhana sehingga yang     paling     kompleks, tergantung dari kebutuhan dan tingkatan desain.

Ruang Lingkup Power Balance :
1.         Heat / powerBalance Siklus Turbin
       Batas prosesuntuk heat balancesiklus turbin adalah sekitar turbin dan siklus air pengisi ketel (feedwater) dan uap yang masuk dan keluar batas proses dengan kondisi uap tetap pada saat keluar dan masuk turbin. Jadi perubahan kondisi uap antara ketel dan turbin dianggap diluar siklus turbin.Make up dianggap aliran luar masuk kedalam siklus turbin.

2.         Plant Heat / power Balance (Kesetaraan Kalor Pembangkit)
       Batas  heat  balance  plant  secara  harfiah  dapat  didefinisikan dalam garis   plant.Pada  prakteknya,   batas   ini   biasanya digambarkan untuk seluruhproses konversi energi mulai dari hantaran bahan bakar (fuel delivery ) hngga ekspor energi listrik dan energi listrik dan energi lainnya.